Pengertian Pandangan hidup
Cara pandang atau visi manusia
tentang apa yang terdapat dalam alam semesta pada umumnya dipengaruhi oleh
“sesuatu” faktor yang dominan dalam kehidupannya. Faktor itu boleh jadi
bersumber dari kebudayaan, agama, kepercayaan, tata nilai masyarakat atau lainnya.
Masing-masing sumber yang mempengaruhi factor dominan itupun berbeda-beda
spektrumnya. Ada yang hanya terbatas pada doktrin agama, ada yang terbatas pada
ideology sekuler, ada yang hanya mencakup realitas fisik, ada yang hanya
non-fisik dan ada pula yang mencakup keduanya. Faktor yang mencakup ideologi
dalam bahasa Inggris disebut worldview atau pandangan dunia.
Pendapat atau pertimbangan itu
merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu
dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul
seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu
yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji
kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui
kebenarannya. Atas dasar itu manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai
pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.
Pandangan hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1.
Pandangan
hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
2.
Pandangan
hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang
terdapat pada suatu Negara
3.
Pandangan
hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Ideologi
Sedangkan istilah khusus yang
mencakup ideology, agama, kepercayaan atau kedua realitas fisik dan
non-fisik sekaligus tidak terdapat dalam kosa-kata bahasa Inggris, dan karena
itu istilah worldview, terpaksa dipakai untuk makna itu. Pandangan
hidup dalam pengertian ini diartikan sebagai “motor bagi kelangsungan dan
perubahan sosial dan moral”.
Ideologi adalah Apabila pandangan
hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi,
maka panandangan hidup itu. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur
yaitu: cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. CIta-cita ialah apa
yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan
yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat
manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja
keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan
kemampuan akal, kemampuan jasmana, dan kepercayaan kepada Tuhan.
Hak-hak Ideologi :
1.
Hak
Memperoleh Kebebasan : yaitu Hak yang untuk Memilih dan Ikut serta dalam Pemilu
, Hak untuk Berpendapat
2.
Hak
Memperoleh Perlindungan Sebagai Warga Negara
Cita-cita,
Menurut kamus umum bahasa Indonesia
cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik
keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang
pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan,
merupakan pandangan hidup yang akan dating. Pada umumnya cita-cita merupakan
semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan perkataan lain :
cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi
tingkatannya.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin
atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Disini
persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehingga usaha untuk mewujudkan
cita-cita itu tidak mungkin dilakukan. Antara masa sekarang yang merupakan
realita dengan masa yang akan dating sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak
waktu. Dapatkan seseorang mencapai apa yang dicita-citakannya tergantung dari 3
faktor; pertama factor manusia yang memiliki cita-cita, kedua kondisi yang
dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakannya dan ketiga seberapa
tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
Contoh-Nya yaitu : Ketika Kita ingin
meraih cita-cita sebagai Programmer kita harus Menguasai Ilmu dalam IT Tersebut
dengan cara berusaha yaitu dengan Belajar Sungguh-sungguh sehingga kita bisa
Meraih Cita-cita Sebagai Programmer Tercapai.
Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau
perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan
moral, perbuatan yagn sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia
berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan
suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.. Sebagai mahluk pribadi, manuda
dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik dan buruk itu
ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang
mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu
perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Jadi suara hati dapat merupakan hakin
untuk diri sendiri.
Suara hati selalu memilik yang baik, sebab itu ia selalu mendesak orang untuk
berbuat yang baik bagi dirinya. Oleh karena itu, kalau seseorang berbuat
sesuatu sesuai dengan bisikan hatinya, maka orang tersebut perbuatannya pasti
baik. Jadi berbuat dan bertindak menurut suara hati, maka tindakan itu adalah
baik. Jadi baik atau buruk itu dilihat menurut suara hati sendiri. Meskipun
demikian harus dinilai dan diukur menurut suatu atau pendapat umum. Jadi
kebajikan adalah perbuatan yang sesuai dengan suara hati kita, suara hati
masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam
tingkah lakunya, karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka
setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri, sehingga tingkah laku
setiap orang berbeda-beda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku seseorang
adalah:
Ø Faktor Pembawaan : Faktor yang dari keturunan
dari orang tua kita tersebut
Ø Faktor Lingkungan dan Pengalaman : faktor
yang mempengaruhi dari Lingkungan Sekitar Rumah Kita
Usaha/Perjuangan
Usaha /perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan
cita-cita. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun denan
tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai
dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Untuk bekerja keras manusia
dibatasi oleh kemampuan, karena kemampuan terbatas timbul perbedaan tingkat
kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya,
Contoh-Nya yaitu : Bila kita Ingin Saat memilih
jurusan yang kita inginkan yaitu jurusan Teknik Informatika hal yang pertama
kita lakukan adalah berusaha sungguh-sungguh supaya kita bisa diterima di
Jurusan Teknik Informatika yaitu dengan cara belajar dengan giat dan
disampingin dengan Doa .
sumber : journal.mercubuana.ac.id/data/bhn-IBD-7.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar