Nilai ekspor Indonesia Agustus 2012 mencapai US$14,12 miliar
atau mengalami penurunan sebesar 12,27 persen dibanding ekspor Juli 2012.
Sementara bila dibanding Agustus 2011 mengalami penurunan sebesar 24,30 persen.
Ekspor nonmigas Agustus 2012 mencapai US$11,26 miliar, turun 14,49 persen dibanding Juli 2012, sementara bila dibanding ekspor Agustus 2011 turun 22,62 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Agustus 2012 mencapai US$127,17 miliar atau turun 5,58 persen dibanding periode yang sama tahun 2011, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$101,23 miliar atau turun 5,58 persen.
Penurunan ekspor nonmigas terbesar Agustus 2012 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$666,3 juta, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada bahan kimia anorganik sebesar US$10,5 juta.
Ekspor nonmigas ke Cina Agustus 2012 mencapai angka terbesar yaitu US$1,31 miliar, disusul Jepang US$1,28 miliar dan Amerika Serikat US$1,16 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 33,31 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,42 miliar.
Menurut sektor, ekspor hasil industri periode Januari-Agustus 2012 turun sebesar 6,20 persen dibanding periode yang sama tahun 2011, demikian juga ekspor hasil tambang dan lainnya turun 4,53 persen, sedangkan ekspor hasil pertanian naik sebesar 2,48 persen.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada periode Januari-Juni 2012 berasal dari Kalimantan Timur dengan nilai US$17,61 miliar (18,16 persen), diikuti Jawa Barat sebesar US$14,07 miliar (14,51 persen) dan Riau sebesar U$12,89 miliar (13,30 persen).
Nilai impor Indonesia Agustus 2012 sebesar US$13,87 miliar atau turun 15,21 persen dibanding impor Juli 2012 yang besarnya US$16,35 miliar, sedangkan jika dibanding impor Agustus 2011 (US$15,08 miliar) turun 8,02 persen. Sementara itu, selama Januari-Agustus 2012 nilai impor mencapai US$126,67 miliar atau meningkat 10,28 persen jika dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya (US$114,86 miliar).
Impor nonmigas Agustus 2012 sebesar US$10,56 miliar atau turun US$3,03 miliar (22,35 persen) dibanding Juli 2012 (US$13,59 miliar), sedangkan selama Januari-Agustus 2012 mencapai US$99,16 miliar atau naik 12,66 persen dibanding periode yang sama tahun 2011 (US$88,02 miliar).
Impor migas Agustus 2012 sebesar US$3,31 miliar atau naik US$0,55 miliar (19,97 persen) dibanding Juli 2012 (US$2,76 miliar), sedangkan selama Januari-Agustus 2012 mencapai US$27,51 miliar atau naik 2,46
Ekspor nonmigas Agustus 2012 mencapai US$11,26 miliar, turun 14,49 persen dibanding Juli 2012, sementara bila dibanding ekspor Agustus 2011 turun 22,62 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Agustus 2012 mencapai US$127,17 miliar atau turun 5,58 persen dibanding periode yang sama tahun 2011, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$101,23 miliar atau turun 5,58 persen.
Penurunan ekspor nonmigas terbesar Agustus 2012 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$666,3 juta, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada bahan kimia anorganik sebesar US$10,5 juta.
Ekspor nonmigas ke Cina Agustus 2012 mencapai angka terbesar yaitu US$1,31 miliar, disusul Jepang US$1,28 miliar dan Amerika Serikat US$1,16 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 33,31 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,42 miliar.
Menurut sektor, ekspor hasil industri periode Januari-Agustus 2012 turun sebesar 6,20 persen dibanding periode yang sama tahun 2011, demikian juga ekspor hasil tambang dan lainnya turun 4,53 persen, sedangkan ekspor hasil pertanian naik sebesar 2,48 persen.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada periode Januari-Juni 2012 berasal dari Kalimantan Timur dengan nilai US$17,61 miliar (18,16 persen), diikuti Jawa Barat sebesar US$14,07 miliar (14,51 persen) dan Riau sebesar U$12,89 miliar (13,30 persen).
Nilai impor Indonesia Agustus 2012 sebesar US$13,87 miliar atau turun 15,21 persen dibanding impor Juli 2012 yang besarnya US$16,35 miliar, sedangkan jika dibanding impor Agustus 2011 (US$15,08 miliar) turun 8,02 persen. Sementara itu, selama Januari-Agustus 2012 nilai impor mencapai US$126,67 miliar atau meningkat 10,28 persen jika dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya (US$114,86 miliar).
Impor nonmigas Agustus 2012 sebesar US$10,56 miliar atau turun US$3,03 miliar (22,35 persen) dibanding Juli 2012 (US$13,59 miliar), sedangkan selama Januari-Agustus 2012 mencapai US$99,16 miliar atau naik 12,66 persen dibanding periode yang sama tahun 2011 (US$88,02 miliar).
Impor migas Agustus 2012 sebesar US$3,31 miliar atau naik US$0,55 miliar (19,97 persen) dibanding Juli 2012 (US$2,76 miliar), sedangkan selama Januari-Agustus 2012 mencapai US$27,51 miliar atau naik 2,46
persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya
(US$26,85 miliar).
Nilai impor nonmigas terbesar Agustus 2012 adalah golongan barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai US$2,14 miliar atau turun 21,33 persen (US$0,58 miliar) dibanding impor golongan barang yang sama Juli 2012 (US$2,72 miliar). Impor golongan barang tersebut selama Januari-Agustus 2012 mencapai US$18,81 miliar atau meningkat 22,38 persen (US$3,44 miliar) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (US$15,37 miliar).
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Agustus 2012 masih ditempati oleh Cina dengan nilai US$19,21 miliar dengan pangsa 19,37 persen, diikuti Jepang US$15,48 miliar (15,61 persen) dan Thailand US$7,66 miliar (7,72 persen). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai 21,54 persen, sementara dari Uni Eropa sebesar 9,08 persen.
Nilai impor semua golongan penggunaan barang selama Januari-Agustus 2012 dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing meningkat, yaitu impor barang konsumsi sebesar 1,79 persen, bahan baku/penolong sebesar 6,87 persen, dan barang modal sebesar 28,65 persen.
Nilai impor nonmigas terbesar Agustus 2012 adalah golongan barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai US$2,14 miliar atau turun 21,33 persen (US$0,58 miliar) dibanding impor golongan barang yang sama Juli 2012 (US$2,72 miliar). Impor golongan barang tersebut selama Januari-Agustus 2012 mencapai US$18,81 miliar atau meningkat 22,38 persen (US$3,44 miliar) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (US$15,37 miliar).
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Agustus 2012 masih ditempati oleh Cina dengan nilai US$19,21 miliar dengan pangsa 19,37 persen, diikuti Jepang US$15,48 miliar (15,61 persen) dan Thailand US$7,66 miliar (7,72 persen). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai 21,54 persen, sementara dari Uni Eropa sebesar 9,08 persen.
Nilai impor semua golongan penggunaan barang selama Januari-Agustus 2012 dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing meningkat, yaitu impor barang konsumsi sebesar 1,79 persen, bahan baku/penolong sebesar 6,87 persen, dan barang modal sebesar 28,65 persen.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar